PPSSNH Nurul Huda
IKUTI dan SAKSIKAN!
Pengajian Umum dalam rangka Haul Al Maghfurlah KH. Achmad Masduqi Mahfudz ke-7 & Haul Al Maghfurlaha Nyai Hj. Chasinah Chamzawi ke-6
📅 Ahad, 29 November 2020/13 Rabi'ul Tsani 1442
⏰ 07.00 WIB - selesai
Live streaming:
Zoom
Nurul Huda Mergosono
👳🏻 Habib Husein bin Alwi bin Agil (Murid Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki)
👳🏻 KH Ahmad Mustofa Bisri @s.kakung (Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh Rembang)
👳🏻 KH Miftakhul Akhyar (Rais Amm PBNU)
👳🏻 KH Marzuqi Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur)
#nahdhatululama #haul #ulama #ulamaindonesia #pengajian #ngaji #sholawat #habaib #pecintahabaib #pecintasholawat #pecintaulama #gusmus
Ditulis oleh Indirijal Lutofa, Santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Nurul
Huda Mergosono, Malang dan mahasiswa Fakultas Syari'ah UIN Malang. Kisah
ini diperoleh pendengaran langsung penuturan Kiai Masduqie saat
memberikan pengajian di Majlis Ta'liim wal Maulid Riyadhul Jannnah
Malang, Jawa Timur dan kisah yang dituturkan putranya. Dimuat juga di NU Online.
Shalawat dan shalat jamaah adalah dua “senjata" Achmad Masduqi Machfudh. Tiap menerima aduan masalah dari masyarakat, ia selalu berwasiat untuk membaca shalawat, minimal 1000 kali setiap hari dan 10.000 kali setiap malam Jum'at.
Selengkapnya ...
Foto tokoh-tokoh tamu yang mengisi pengajian maupun kegiatan pengasuh dan pengajar Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda.
Selengkapnya ...
Apa yang dimaksud dengan udhiyyah (qurban)?
Udhiyyah merupakan sebutan untuk hewan yang disembelih dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah pada hari nahr (Iedul Adha) dengan syarat-syarat tertentu. Tadzkiyah adalah sebab yang mengakibatkan halalnya mengkonsumsi hewan darat. Tadzkiyah mencakup dzabh (menyambelih hewan dengan cara melukai bagian leher paling atas) dan nahr (menyembelih hewan dengan cara melukai bagian pangkal leher), bahkan mencakup juga 'aqr (menyembelih hewan dengan cara melukai salah satu bagian tubuh hewan tersebut), sebagaimana ketika lembu atau unta diburu kemudian ditusuk dengan tombak atau semisalnya yang diiringi dengan dengan tasmiyah (mengucapkan bismillah) dan niat berqurban. Disebutkan juga bahwa tadzkiyah merupakan jalan syar'í agar menjaga kesucian hewan tesebut dan halal dikonsumsi jika hewan itu bisa dimakan, serta halal dipergunakan kulit dan rambutnya jika tidak bisa dikonsumsi.
Selengkapnya ...

Peristiwa sejarah yang menandai hari raya 'Iedul Adl-ha adalah tugas berat yang dibebankan Allah swt. kepada Nabi Ibrahim as. agar beliau menyembelih puteranya, Nabi Isma'il as.
Selengkapnya ...
Hadirilah acara Haflah Akhirissanah dan Pengajian Umum Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Nurul Huda Mergosono Malang dengan tema:
Niat, Tekad, Tirakat
Selengkapnya ...
Gratis! Hadirilah Diskusi Buku: Kiai Masduqi Menjawab dengan tema
Mengambil Ibroh dari Ibaroh kitab-kitab Mu'tabaroh
Selengkapnya ...

Rasulullah bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلاَةِ مَعَ اْلجَمَاعَةِ أَعْطَاهُ اللّهُ خَمْسَ خِصَالٍ : لَمْ يُصِبْهُ فَقْرًا أَبَدًا, يُرْفَعُ عَنْهُ عَذَابُ الْقَبْرِِ, أَمِنَ مِنْ أَهْوَالِ يَومِ الْقِيَامَةِ, يُعْطَى كِتَابُهُ بِيَمِيْنِهِ, يَمُرُّ عَلَى الصِّرَاطِ كَالْبَرْقِ اْلخَاطِفِ
Barangsiapa yang selalu menjaga solatnya dengan berjamaah, maka Allah akan memberinya lima hal: tidak pernah terkena kefakiran selamanya, dihapuskan siksa kubur darinya, selamat dari kesusahan pada hari kiamat, diberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanan, dan berjalan di atas titian 'shirat' secepat kilat yang menyambar.
Selengkapnya ...
KH. Drs. Achmad Masduqie Machfudh dilahirkan di desa Saripan (Syarifan), Jepara, Jawa Tengah pada 1 Juli 1935. Di desa tersebut, terdapat sebuah makam kuno yang banyak dikenal orang dengan makam "Mbah Jenggolo". Alkisah, berkat karomah dari Mbah Jenggolo ini, dulu ketika baru ada radio, siapa saja yang membawa ke desa ini pasti gila. Penyakit gila ini baru akan sembuh kalau alat elektronik dikeluarkan dari Saripan. Keadaan seperti ini masih bisa ditemui semasa Kyai Masduqie masih kecil. Namun perlahan-perlahan seiring dengan perubahan zaman, karomah ini berangsur surut hingga hilang sama sekali. Melihat lingkungannya yang seperti itu, ditambah dengan lingkungan keluarga yang taat dan fanatik terhadap agama serta memiliki semangat juang yang tinggi untuk menegakkan kebenaran dan menyebarkan agama Allah.
Selengkapnya ...
Guru kita, Kyai Masduqi Machfudz semasa hidupnya sering mendapat kritik dari banyak orang termasuk dikalangan kyai, karena menganggap gaji PNS/ASN adalah subhat, sementara beliau sendiri juga seorang PNS Dosen di IAIN Malang, sekarang UIN Malang. Namun beliau tidak mempedulikan kritik itu, dan berupaya menjaga konsistensi pendapatnya dengan tidak pernah mengkonsumsi gaji PNSnya atau memberikan untuk biaya anak-anaknya.
Selengkapnya ...
Di majalah Aula PWNU Jawa Timur dulu, entah edisi berapa, terdapat artikel ringan yang bersifat guyonan tentang awal penerapan wajib helm. KH. Hasyim Muzadi bercerita bahwa abah KH. Masduqi Machfudz adalah profil kyai yang disiplin. Termasuk saat banyak orang masih enggan berhelm, Kyai Masduqi orang yang sangat patuh selalu menggunakan helm. dan untuk tetap menjaga agar dapat kesunnahan berimamah, setelah menggunakan helm, helmnya di-imamahi. Wallahu a'lam itu cerita benar atau tidak, karena memang KH Hasyim sering gojlokan dengan abah KH Masduqi dan abah sering kali menasihati,
"Nek awakmu jik nglanggar lampu merah berarti imanmu durung
jangkep."
"Apabila engkau masih suka melanggar isyarat lampu lalu lintas, berarti imanmu belum lengkap."
Selengkapnya ...
Suatu hari Imam Saqiq al Balkha bertanya pada muridnya Hatim al-Ashom,
"Sudah berapa tahun kamu belajar bersamaku?"
Selengkapnya ...
Ilmu, dibutuhkan sebagai media memahami tujuan hidup kita dan keberadaan kita sebagai seorang hamba Allah. Karenanya Rasul mewajibkan setiap muslim untuk belajar memperdalam ilmu pengetahuan. Utamanya ilmu yang mampu mendekatkan seseorang pada Allah. Sebagai
media, ilmu akan menghantarkan seseorang pada apa yang dia tuju dan dia inginkan dengan ilmu itu. Karenanya niat yang lurus dalam mencari ilmu merupakan sesuatu yang penting dan utama. Syekh Zainuddin al-Malyabari dalam nadzam Hidayatul Adzkiya menyatakan:
Selengkapnya ...
Penutupan Bahts Masail LBM PWNU Jawa Timur di PP. Darissulaimaniyah Kamulan Durenan Trenggalek tahun 2015 diisi kisah sarat nasehat dari Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH. Abdul Matin dari Tuban selaku tuan rumah.
Catatan ini sekedar untuk mengingat nasehat baik ini.
Selengkapnya ...
Haul ke-6 KH. Achmad Masduqi Machfudh dan Haul ke-5 Nyai Chasinah Chamzawi akan dilaksanakan pada
Hari, tanggal
Ahad, 8 Desember 2019
Waktu
07.00 WIB
Tempat
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda
Jl. Kol Soegiono Gang 3B No. 103 Mergosono
View Larger Map
Yayasan Kyai Masduqi
Haul ke-5 KH. Achmad Masduqi Machfudh dan Haul ke-4 Nyai Chasinah Chamzawi akan dilaksanakan pada
Hari, tanggal
Ahad, 16 Desember 2018
Waktu
07.30 WIB
Tempat
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda
Jl. Kol Soegiono Gang 3B No. 103 Mergosono
View Larger Map
Yayasan Kyai Masduqi
Alumni Santri Sarang se-Malang Raya (ASSAS) dan PP Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda Mergosono mengundang Anda untuk hadir dalam pengajian umum
Ngaji Bareng Kitab al-Hikam
Bersama KH. Muhammad Wafi' Maimoen Zubair (Pengasuh PP Al Anwar Sarang, Rembang)
Waktu
- Hari, Tanggal: Ahad, 22 September 2019
- Waktu: Ba'da Dhuhur 12.00 - 15.00 WIB
Tempat
PP Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda Mergosono Malang
Jl. Kol. Soegiono Gang 3B No. 103, Malang 65134
Catatan
- Terbuka untuk umum
- Direncanakan khatam dalam waktu 3 jam
- Kitab bisa didapatkan saat acara

Pesantren Ramadlan PPSS Nurul Huda Mergosono 2019/1440H
Santri Cilik
Pendaftaran
6 - 25 Mei 2019
Pelaksanaan
26 - 30 Mei 2019
Infaq
Rp 110.000
Selengkapnya ...
Aisyah binti Abi Bakr
Perempuan muda yang merupakan istri kinasih Rasulullah ini sangat aktif belajar. Kedekatannya dengan suaimnya yang agung dan rumahnya yang berada persis di samping masjid membuatnya berkesempatan untuk belajar dengan sangat baik. Imam Hakim mengatakan, seperempat hukum-hukum syariat dinukil dari Sayyidah Aisyah. Pembesar-pembesar sahabat bahkan banyak merujuk kepadanya.
Selengkapnya ...
Seseorang melaporkan kepada Khalifah Makmun Ibn Harun Al Rasyid bahwa Imam Musa al Ridla Ibn Ja'far Shadiq Ibn Hasan Ibn Ali Ibn Abi Thalib masih menerima zakat dan shadaqah meski sudah mendapat santunan bagi Ahl al Bait dari Negara.
Khalifah Makmun Ibn Harun Al Rasyid kemudian datang ke Imam Musa al Ridla untuk menyelesaikan masalah ini.
Selengkapnya ...
Dalam Nasaih al Ibad, makalah ke-16 menyitir sebuah pernyataan:
"Sesungguhnya syahwat itu dapat membuat para raja menjadi para budak, karena sesungguhnya barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka dia adalah budak dari sesuatu tersebut. Dan sabar itu dapat membuat para budak menjadi raja-raja, karena budak itu dengan kesabarannya dia akan dapat memperoleh apa yang dia inginkan".
Selengkapnya ...
Ingatan saya kembali ketika saya masih SMP. Abah membuat tangga tali untuk turun ke sumur memperbaiki pompa air atau untuk keperluan lainnya. Sengaja untuk niat sambil beramal, Abah sering meminjamkannya kepada para tetangga yang memerlukannya.
Selengkapnya ...
Setelah kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim karya Hadratusy Syekh Muhammad Hasyim Asy’ari dikhatamkan pada tanggal 23 Juni 2016, maka kajian Ramadlan berikutnya mengkaji kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jama’ah yang juga disusun oleh Hadratusy Syekh. Waktu kajian masih tetap ba’da tarawih dan akan dimulai tanggal 24 Juni 2016.
Unduh kitab di sini.
Pengajian kitab Risalah Ahlissunnah karya pendiri Nahdlatul Ulama tersebut juga tersedia streaming pada http://nurulhuda.listen2myradio.com/
Semoga barokah dan manfaat.
Seorang pencari ilmu harus bisa memilih seorang guru dan ketika sudah bersama guru harus beretika yang baik.
Bukan berarti membeda-bedakanguru, karena semua guru berhak untuk diambil ilmunya. Tetapi memilih guru untuk belajar yang fokus adalah kunci kesuksesan mencari ilmu, sedangkan etika adalah kunci mendapatkan keberkahan guru, kemanfaatan ilmu, dan keridhaan Allah.
Selengkapnya ...
Rasulullah bersabda:
من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه كان له كاجر حج تام
"Barang siapa yang berangkat pergi di pagi hari untuk kemasjid, sementara dia tidak menghendaki sesuatu kecuali untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarkan kebaikan, maka berhak memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang melakukan ibadah haji secara sempurna".
Selengkapnya ...
Diriwayatkan dari siti ‘Aisyah r.a. dari Rasululloah SAW beliau bersabda,
"Hak anak yang wajib atas orang tuanya adalah memberikan anaknya nama-nama yang bagus, memberikan air susu (menyusui) yang bagus kepada anaknya, dan memberikan didikan budi pekerti yang baik kepada anaknya”.
Selengkapnya ...
وَلِكُلٍّۢ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٟتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ ﴿١٤٨﴾
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al Baqarah: 148)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan fastabiqul khahiraat (bersegeralah dalam berbuat baik). Imam An Nawawi dalam kitabnya Riyadhush shalihiin meletakkan bab khusus dengan judul:
بَابُ الْمُبَادَرَهْ إِلَى الْخَيْرَاتِ وَحَثُّ مَنْ تَوَجَّهَا لِخَيْرٍ عَلَى الْإِقْبَالِ عَلَيْهِ بِالْجِدِّ مِنْ غَيْرِ تَرَدُّدِ
Bab bersegera dalam melakukan kebaikan, dan dorongan bagi orang-orang yang ingin berbuat baik agar segera melakukannya dengan penuh kesungguhan tanpa ragu sedikitpun).
Lalu ayat yang pertama kali disebutkan sebagai dalil adalah ayat di atas. Perhatikan betapa Imam An Nawawi telah memahami ayat tersebut sebegai berikut.
Selengkapnya ...
Kata mujahadah tidak lebih populer daripada kata jihad atau ijtihad. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa ijtihad lebih utama daripada jihad. Rasulullah SAW bersabda,
"Goresan tinta para ulama lebih utama daripada tumpahan darah para syuhada."
Selengkapnya ...
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer, Islam telah mewajibkan setiap muslim untuk berusaha dan bekerja semaksimal mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan pokok yang menjadi tanggungannya.
Selengkapnya ...
- 2.30 WIB
- Qiyamu Ramadlan (witir)
- 4.00 WIB
- Shalat shubuh berjamaah
- 5.00 WIB
- Kajian Ramadlan ba'da shubuh
- 7.00 WIB
- Kajian Ramadlan II ba'da shubuh
- 9.00 WIB
- Kajian Ramadlan III
- 12.30 WIB
- Shalat dhuhur berjamaah
- 13.30 WIB
- Kajian Ramadlan ba'da dhuhur
- 16.00 WIB
- Shalat ashar berjamaah
- 16.30 WIB
- Kajian Ramadlan ba'da ashar
- 18.00 WIB
- Shalat maghrib berjamaah
- 19.30 WIB
- Shalat Isya' berjamaah dan tarawih
- 21.00 WIB
- Kajian Ramadlan ba'da tarawih
Aktivitas santri PPSSNH terdiri dari:
Selengkapnya ...
Pesantren Ramadlan PPSS Nurul Huda Mergosono 2019/1440H
Meraih Kesucian Hati di Bulan yang Suci dengan Semangat Mengaji dan Mengkaji
Santri Kilat
Untuk umum
Infaq
Rp 100.000
Pendaftaran
22 April - 6 Mei 2019
Pelaksanaan
6 - 25 Mei 2019
Fasilitas
- Asrama
- Kegiatan Pengajian Rutin
- Perpustakaan
- Souvenir
- Sertifikat
- Pos Kesehatan Pesantren
Kontak
Pendaftaran langsung datang ke:
Sekretariat PPSS Nurul Huda
Jl. Kolonel Soegiono No. 103 Gang 3B Mergosono Malang
- Endang: +62-856-9265-2430
- Said: +62-856-326-3141
Hadirilah Haul Abah KH Achmad Masduqi Machfudh dan 40 hari wafatnya Umi Hj. Chasinah pada
Waktu
Sabtu, 9 Jumadil Awwal 1436H/28 Februari 2015
19.15 WIB (Ba'da Isya) - selesai
Lokasi
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda
Jl. Kol. Soegiono IIIB 103, Mergosono
Malang 65134
View Larger Map
Agenda
- Yasin & Tahlilan
- Temu Alumni PPSS Nurul Huda
Kontak
- M. Taqiyuddin al-Kaff: 0856-4646-7366
- Gus Rozin: 0857-5568-7559
Pertanyaan
Assalamualaikum,
Mohon maaf
sebelumnya bila agak kurang sopan, tetapi hal ini agak mengganggu saya dan
membuat ibadah saya ragu-ragu. Saya sering mengeluarkan suara seperti kentut
tetapi dari kemaluan saya, ada yang menyebutnya (maaf) kentut vagina.
apakah hal itu membatalkan wudlu atau shalat?
Ummu Fulanah di
Blimbing Malang
Selengkapnya ...
Kontroversi
tentang ibadah yang harus ditentukan dengan kalender penanggalan hijriyah yang
menuntut adanya rukyat, hampir setiap tahun muncul dan diperbincangkan. Pemaknaan
suumu liruk yatih dan fain shahida minkum shahra fal yasum tidak hentinya
diperdebatkan. Ada yang mengharuskan rukyat dengan didampingi hisab untuk
penentuan akurasinya sebagaimana keyakinan ormas Nahdlatul Ulama, ada yang
mencukupkan hitungan hisab wujudul hilal seperti ormas Muhammadiyah dan ada
yang menggunakan kriteria hisab tetapi dengan menghitung imkan rukyat
(kemungkinan bisa dilihat) dengan ketinggian minimal 4 derajat dan jarak bulan
dan matahari 6,4 derajat sebagaimana keyakinan ormas Persis.
Selengkapnya ...
Lafal Allah adalah lafal yang mengumpulkan semua nama dan sifat yang dikandungnya.
Dzikir ini adalah tujuan utama dan paling puncak.
Selengkapnya ...
Sebagai layaknya pondok pesantren yang terus berkembang, kami juga terus menerima dengan terbuka sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan pesantren.
Selengkapnya ...