Bahtsul Masail Diniyah


Edit

Pelaksanaan amar ma'ruf nahi mungkar

Permasalahan

Kalau ulama aswaja/NU telah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar apakah ulama yang bukan aswaja sudah terlepas dari kewajiban fardlu kifayah amar ma’ruf nahi munkar dan sebaliknya?

Jawaban

Sudah terlepas dari kewajiban fardlu kifayah amar ma’ruf nahi munkar, selama amar ma’ruf nahi munkar dilakukan sesuai dengan aturannya.

Dasar Pengambilan Dalil

Ahkamu Fuqoha: 11/105 soal no 241

إن كان هناك من يكفيهم للأمر بالمعروف والنهى عن المنكر فلا حرج عليهم السكوت ولزوم البيوت ، وإلايحرم عليهم ذلك، وأما الانتساب إلى إحدى الجمعيات الإسلامية فهو أفضل، بل قد يجب كماإذاتيقن أوظن أنه لايؤدى إلى حفظ دينه وصونه عمايفسده إلابالإنتساب اليها اخذا لمافى الدعوة التامة والإحياء. ونصبه: وواجب على كل ففيه فرغ من فرض عينه وتفرغ لفرض الكفاية إلى من يجاور بلده من أهل السواد ومن العرب والأكراد وغيرهم ويعلمهم دينهم وفرائض شرعهم. إلى ان قال: فإن قام بهذا الأمر واحد سقط الحرج عن الآخرين والا عم الحرج الكافة أجمعين أماالعالم فلتقصيره فى الخروج ، أما الجاهل فلتقصيره ترك التعلم. الخ ... اعلم أن كل قاعد فى بيته اينما كان فليس خاليا فى هذا الزمان عن منكر من حيث التقاعد عن إرشاد الناس وتعليمهم وأكثر الناس جاهلون .

Jika telah ada orang yang dianggap cukup sudah menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar, maka tidak dosa bagi lainnya hanya diam di rumah (tidak berdakwah), kalau belum ada yang menyampaikan maka haram bagi semua orang hanya berdiam diri. Adapun menisbatkan (amar ma’ruf nahi munkar) kepada salah satu organisasi islam itu lebih utama. Bahkan terkadang menjadi wajib ketika diyakini atau diduga kuat, tidak akan tercapai dalam mempertahankan agama dan menjaga kelangsungannya dari pihak-pihak yang merusaknya kecuali dengan berpedoman kepada kitab: addawatu attamah dan kitab ihya’ ulumuddin, yang arti nasnya: “wajib bagi setiap orang pandai dalam agama untuk meluangkan waktu guna memenuhi fardlu kifayah kepada orang yang berdekatan daerahnya dari ahli kulit hitam, orang arab dan lainnya, dan wajib pula mengajari mereka terhadap agamanya dan kewajiban-kewajiban syari’atnya …..s/d…. jika sudah ada salah seorang yang melakukan (amar ma’ruf nahi munkar) maka gugur dosa dari lainnya. Jika tidak ada sekali, maka yang berdosa adalah semuanya manusia. Adapun dosanya orang ‘alim, karena ia tidak menghiraukan keharusan keluar (berdakwah). Sedangkan dosanyaorang yang bodoh, ia tidak memperhatikan kewajiban belajar (tidak mau belajar) dst. … perlu dimengerti, bahwa setiap orang yang hanya berdiam diri dirumahnya dimana saja, maka tidak dapat lepas dizaman ini dari kemungkaran, ketika hanya diam diri dari menunjukan manusia dan mengajarinya. Dan kebanyakan manusia itu bodoh (tidak tahu).



Dikelola oleh Nun Media