el Bashiroh
Mencerahkan Rohani Bangsa


Kiamat dalam Perspektif al-Qur'an dan Sains

Kajian metafisiqiyyah yang diselenggarakan oleh LPSI Sidogiri, bertemakan Kiamat perspektif wahyu dan Rasio, pada 6 Jumadil Ula 1426H menghasilkan dua model presentasi yang berbeda. Berikut makalah yang dipresentasikan oleh Ustadz Qoimuddin Abdullah (Dewan Tarbiyah Darullughah Wadd'awah dan Dewan pengajar Sidogiri).

Pada kesempatan kali ini banyak sekali hadist Rasulullah saw yang menyebutkan tentang keberadaan kiamat itu sendiri Rasullullah bersabda:

لمن كان يرجوا الله واليوم الأخر

dan dalam hadist lain:

من كان يؤمن بالله واليوم الأخر

Dalam dua hadist di atas keberadaan iman pada yaumil akhir selalu digandengkan iman kepada Allah. Bagi orang yang mengharapkan Allah dan mengharapkan hari Akhir, begitu gembira bagi mereka (peserta seminar) mudah-mudahan kuliah syariat ini termasuk di dalam ayat itu, karena sepertinya kita mengharapkan kiamat ini terjadi. Padahal kata nara sumber tadi (KH. Abdullah Syamsul Arifin) itu, seandainya kiamat itu bisa diundur, maka kita bisa mempersiapkan amaliyah kita untuk menghadap Allah.

Kiamat memang peristiwa yang amat besar, banyak sekali disebutkan di al-Qur'an untuk orang benar-benar meyakini bahwa kiamat itu pasti terjadi. Ayat-ayat al-Qur'an banyak sekali membicarakan dalam astronomi atau ilmu eksak (ilmu pasti), banyak sekali kejian tentang langit dan bumi tentang peredaran bintang-bintang, tentang alam atsir atau ezir, alam atom atau partikel-partikel atom, alam natula, itu di sebutkan di al-Qur'an untuk pengkajian menuju kiamat semuanya itu. Biar umat manusia ini, benar-benar yakin bahwa akan terjadi kiamat suatu saat nanti. Kalau sudah terjadi kiamat manusia, hanya ditempatkan pada tempat imma ilal jannah imma ilas sair. Mudah-mudahan kita masuk bagian yang pertama, mudah-mudahan kita menjadi ahli surga semuanya.

Sedangkan bagian kedua itu biar diambil orang lain saja, bagian sair bagian mereka na'udzibillah min dzalik. Kemudian tentang ramalan-ramalan para normal atau prediksi-prediksi ilmuwan itu adalah bagus. Imam Thontowy menjelaskan hingga beliau itu banyak mengkritik mufassir dahulu karena tidak sesuai dengan kajian ilmiah yang sudah di temukan oleh para astronomi. Lalu beliau di Tafsir al Jawahir itu menyatakan,

Ada seorang ulama' yang menegur kami, dalam berbicara masalah dalam al-Quran. Sedangkan al-Qur'an tidak berbicara seperti pembicaraan ini, kamu ini menafsiri al-Qur'an atau berkomentar sendiri atas kritik pada mufassir terdahulu. Sedangkan kamu mendukung ahli astronomi yang sekarang.

Maka beliau menjawab,

al-Qur'an itu berbicara dengan luas tentang pengetahuan umum, termasuk ilmu ruang angkasa. Penafsiran-penafsiran ulama' dahulu itu memang tidak cocok kenyataannya, dan jika mereka lebih dekat dengan al-Qu'an, maka saya dukung. Bukan berarti tafsiran al-Qur'an seperti penemuan para ilmuwan itu, tapi untuk menenangkan jiwa kita bahwa betapa tingginya kajian al-Qur'an itu.

Pada 19 abad yang lalu sudah membicarakan seperti masalah astronomi dengan sebegitu detail dan dalam redaksi yang banyak sekali.

Akan tetapi fenomena itu malah ditemukan oleh orang-orang non muslim, makanya Allah SWT marah kepada orang Islam, sehingga kata beliau (Imam Thonthowy), "Orang Islam dikuasai oleh non-muslim, karena Allah memerintahkan kita untuk mempelajari al-Qur'an. Akan tetapi masalah ini bersifat sementara (temporer), ada kemungkinan penemuan-penemuan yang ditemukan sekarang inipun tidak benar!!" Ada penemuan yang dibenarkan lagi di zaman yang akan datang yang menyalahkan penemuan-penemuan sekarang, itu mungkin pertimbangan beliau. Maka pernyataan itu berarti al-Qur'an terus mengikuti penemuan-penemuan yang baru, menjadi suatu wajar karena sifatnya yang up to date di segala zaman. Penemuan sekarang mungkin juga salah. Tapi untuk sementara penemuan sekarang ini yang sesuai sejalan pendekatan dengan pengertian al qur'an ini.

Kemudian bagaimana tentang perkiraan-perkiraan (yang narasumber sampaikan) ternyata nihil. Pada tahun 1999 sudah diperkirakan mau kiamat, penjaga kuburan Rasullah Shalallahu alaihi wassallam mimpi ternyata tidak terjadi apa-apa. Yang ada hanya kiamat kecil-kecilan tapi bukan tahun 1999. Setiap hari bisa terjadi kiamat kecil-kecilan, karena ada kematian. Sabda Rasullah Shalallahu alaihi wassallam kematian itu adalah kiamat sughro (kiamat kecil) dan sekarang mereka yang terkena musibah kiamat kecil sudah berada di dalam barzah. Bagi yang mendapat rahmat maka menikmati surga yang tidak dapat rahmat maka terkena adzab (raudhatun min riyadil jannah au hufrotun min hufrotin niran).

Begitu juga di perkirakan tahun 2028 kiamat, itu sudah pasti tidak benar, kalau memang harus terjadi, maka mereka harus mengakui itu, sedangkan yupiter yang ditabrak asteroida dan diperlihatkan di teve itu memang luar biasa, dan mereka sudah memperhitungkan dengan pas, sehingga apa yang diperlihatkan di tv itu sesuai dengan apa yang mereka perkirakan. Akan tetapi untuk tahun 2028 mungkin juga hal yang sama terjadi pada bumi kita, akan tetapi tidak akan terjadi kiamat. Kalau kenyataannya harus hancur bumi ini sesuai dengan ayat-ayat al-Qur'an itu, maka intensitasnya kecil, akibatnya bumi mungkin terluka sedikit.

Yang demikian itu hanya gesekan kecil yang bisa terjadi, tetapi kalau harus hancur bumi ini, maka tidak akan terjadi (non sens itu semua, karena secara realitas di bumi kita ini, masih ada kaum mukmin. Bumi ini bagaikan sebutir debu yang kita tempati sekarang ini terbang di angkasa, akan tetapi sekalipun kecil amatlah berharga dan sangat mulya, apa yang menjadi tolak ukurnya (parameter)? karena ada kita, ada umat manusia. Kehancuran bumi berarti kiamat, karena manusia dengan sendirinya tidak akan pindah ke Mars, apalagi ke Pluto, yang tambah jauh jaraknya. Maka statemen (pernyataan itu) tidak benar. Kiamat itu adalah peristiwa yang amat besar seperti apa yang telah di sampaikan oleh nara sumber tadi, bukan hancurnya satu planet saja atau satu bintang atau satu galaxi saja, jutaan galaxi yang melayang di angkasa ini harus hancur semuanya beserta langitnya itulah kiamat global berupa kehancuran universal.

Dengan kiamat maka manusia akan hancur dan habis seluruhnya lalu ruang angkasa masih berjalan dengan tertib. Maka ini kitab-kitab al-Qur'an yang kepada kita ini yang dhohirnya itu selalu menyeluruh, misalnya Allah swt berfirman dalam Surat Ibrahim ayat 38:

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ وَبَرَزُوا لِلَّـهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ﴿٤٨﴾

(artinya) Di hari bumi ini di ganti dengan bumi yang lain dan langit-langit di ganti dengan langit yang lain.

Ini gambaran kiamat. Alangkah dahsyatnya. Hancurnya satu galaksi itu masih terlalu kecil untuk terjadinya kiamat, dan sudah pernah terjadi di luar angkasa ledakan yang luar biasa yaitu ada satu galaxi yang meledak, hanya kita tidak mendengar karena pada waktu itu kita masih belum menjadi kencing! Kekuatan yang diterangkan di tafsir As-samawat (nama tafsir) 1×1026, jadi saya tidak tahu berapa (angka nol jumlahnya mencapai 26 bilangan) kekuatan nuklir mencapai angka 50 ton, betapa dahsyatnya! Maka seandainya kita ada di daerah itu maka kita sudah merasakan adanya kiamat, tapi itu semua itu adalah gambaran pendahuluan kiamat kecil untuk umat manusia.

Bagaimana kalau seandainya hancur lebur seluruh bumi ini, akan kembali seperti semua, sebagaimana aslinya alam semesta ini adalah segumpal benda yang diredaksikan al-Quran sebagai

كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا

Dalam surat al-Anbiya ayat 30 tersebut, Langit dan bumi itu adalah satu kesatuan partikel atom lalu dibagi-bagi oleh Allah menjadi langit, planet, bumi, bintang, dan galaksi. Maka dengan terjadi kiamat, akan mengembalikan seperti keadaan semula, seperti diredaksikan al-Quran pada surat al-Anbiya ayat 104:

كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ

Kamaa bada'na awwala kholqin nu'iiduhu wa'dan 'alaina inna kunna faa'iliin.

Sebagaimana telah kami ciptakan pertama kali alam semesta ini, maka kami kembalikan pada bahan semula.

Inilah kiamat yang digambarkan oleh al-Quran (tentang hancurnya Bumi dan langit menjadi satu lagi, gunung-gunung bertebangan, bumi mengeluarkan material panas dan berat

وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا ﴿٢﴾

Hingga menyatu lagi dengan semua ruang angkasa lagi. Maka diriwayatkan dalam shohih Bukhori, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah: "Di saat proses tubdalul ardlu, kita berada di mana? Bumi diganti dengan bumi yang lain, langit diganti dengan langit yang lain, kita berada dimana waktu itu? Maka dalam satu riwayat kita berada di shiroth. dan di satu riwayat lagi kita dalam keadaan gelap gulita.

Kiamat yang dimaksud dalam al-Quran adalah yang digambarkan seperti hal diatas, yaitu hancurnya seluruh sistem tata surya. Jadi yang diperkirakan kiamat akan terjadi tahun 2028, mungkin hanya kiamat kecil-kecilan, mungkin hanya bumi yang ditabrak dengan benda angkasa, dan kerusakan yang terjadi hanya kulitnya saja. Akan tetapi tidak akan terjadi karena di bumi masih ada umat muslim.

Kajian Ilmiah terhadap al-Quran

Al-Quran juga banyak membicarakan ilmu ruang angkasa, karena ada maksud supaya orang banyak mengkaji dan lebih mantab keimanannya. Dengan pengkajian pengetahuan yang ada dalam al-Quran, akan semakin menunjukkan adanya mukjizat al-Quran. Satu misal dalam al-Quran ada satu redaksi ayat sittatu ayyam (enam hari) dan pada ayat lain dikisahkan bahwa Allah menyatakan bahwa penciptaan bumi dalam waktu yaumaini (dua hari) dalam surat Fushshilat ayat 12:

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ

dan dalam surah yang sama ayat 9:

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ ﴿٩﴾

dan dalam redaksi lain dalam surat yang sama ayat 10 Allah berfirman:

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِّلسَّائِلِينَ ﴿١٠﴾

Dengan redaksi yang berbeda-beda, kalau kita pahami ada misi khusus yang ditujukan pada kaum muslimin, agar umat muslim mau meneliti ilmu pengetahuan yang terdapat dalam al-Quran, paling tidak kita dapat mendekati pada pengertian itu. Kemudian apa yang menjadi parameter (ukuran) yaum itu sendiri? apakah yaum yang kita ketahui, apa yaum yang dalam ukuran Allah sendiri? Lihat pembahasan pada ...

Gambaran kiamat oleh Allah diumpamakan sebagai hari penutupan buku, diayat lain Allah berfirman dalam surah al-Anbiya 104:

يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ

Di hari kami lipat langit seperti lembaran-lembaran buku ditutup. Maka Imam Thonthowy mengatakan: "sekarang lembaran-lembaran itu masih dibuka oleh Allah". Kenapa kiamat itu digambarkan dengan penutupan buku-buku itu ? Hal itu menunjukkan buku sekarang itu lagi dibuka, kinayahnya kita disuruh untuk membaca buku-buku itu, maka kalau kita disuruh untuk membaca buku tersebut sebagai mana disebutkan dalam al-Quran Surat Ali Imran ayat 190:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ ﴿١٩٠﴾

Berpikir tentang kejadian langit dan bumi, pengkajian hal ini adalah kiasan dari bukanya buku-buku oleh Allah Ta'ala untuk dibaca dan dikaji apa yang terkandung didalamnya. Sehingga akan dikeluarkan natijah dari pengkajian ayat-ayat itu muqoddimah sughro dan kubro.

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Tanda-tanda Kiamat

Apabila sementara ada pendapat bahwa sebagian astronom memprediksi terjadinya kiamat pada tahun 2028. Menurut penulis itu tidak benar, karena Rasulullah sudah menjelaskan:

إن تلد ألامة ربها ان ترى الحفاة العراة
العَالة رعاءً الشاء يتطاولون فى البنيان

Diantara tanda-tanda kiamat banyaknya polisi, Imarothus Sufaha (kepemimpinan orang bodoh) dan bai'ul hukmi (hukum sudah diperjualbelikan). Hal ini sudah menjadi rahasia umum, sifatnya rahasia tetapi semua orang mengetahui. juga qotiaturahim yaitu bermusuhan sesama saudara islam. Termasuk dalam tanda-tanda kiamat kasiatul ariyat (berbaju tetapi telanjang). Tetapi dari serentetan tanda-tanda kiamat tersebut masih banyak tanda kiamat yang belum terjadi. Kalau dari tahun 2005 sekarang menuju ketahun 2028 itu ada rentan waktu sekitar 23 tahun, maka rentan waktu tersebut tidak cukup untuk menampakkan tanda-tanda kiamat yang lain secara sunatullah.

Diantaranya Imam Mahdi belum muncul. Akan tetapi fenomena ini selalu ditanggapi serius oleh sebagian pihak (seperti syiah yang sejak dulu menyebut keberadaan Imam Mahdi telah muncul). Memang disebagian tempat ada yang pernah mengklaim keberadaan Imam Mahdi seperti di Eropa, Makkah bahkan di Jakarta, akan tetapi saat itu Imam Mahdi ditemukan sebagai seorang wanita. Padahal Rasulullah telah memberi kriteria munculnya Imam Mahdi dengan tumbuhnya qisthon wa adulan. Hal itu yang belum terjadi. Begitu juga fenomena turunnya Nabi Isa dan turunnya Al Masih Dajjal begitu juga keberadaan Ya'juj dan Ma'juj, yang sempat diisukan pernah muncul di Rusia. Tetapi yang dimaksudkan Ya'juj dan Ma'juj itu menurut riwayat yang shoheh adalah dijaman Nabi Isa AS. Untuk memunculkan ini semua memerlukan waktu yang sangat lama.

Fenomena lain yang membuktikan bahwa kiamat tidak akan terjadi pada kurun waktu 23 tahun mendatang adalah sulit dihapusnya lafadz Allah dari muka bumi. Tsunami yang terjadi kemarin itu menjadi suatu jaminan bahwa kiamat tidak akan terjadi pada rentan waktu itu karena dari gelombang tsunami itu telah melukiskan lafadz Allah dibumi pertiwi ini. Sedangkan dalam hadits sendiri dikatakan bahwa kiamat tidak akan terjadi Hatta la yuqoolu fil ardhi Allah-Allah. Kalau sampai waktunya tidak ada sebutan Allah sama sekali maka itu tanda kiamat sudah dekat. Padahal kenyataannya sekarang ini di mana-mana orang menyebut nama Allah sehingga orang kafirpun menyebut nama Allah.

Menurut riwayat yang shoheh yang diterangkan dalam kitab Riyadussholihin di bab Almantsurat wal mullah matinya orang-orang mukmin tidak dengan kiamat suatu saat nanti Allah akan mengirimkan angin yang enak sekali seperti angin sepoi-sepoi basah yang akan mencabut roh orang-orang Islam. Maka dengan datangnya angin itu orang-orang muslim akan mengantuk semuanya lalu mereka akan tidur bersama-sama dan mati bersama-sama. Untuk Rasulullah SAW menganjurkan pada kita untuk membaca doa allahumma inamsaktha farhamha wain arsaltaha fahfadzha bima tahfadlu bihi ibadakassholihin. Maka setelah itu tinggallah orang-orang kafir (yang sinyalemen dalam al Qur'an Yataharojuna tahaajarol umuur, wa'alaihim taquumussa'ah Jika ada sebagian orang mengklaim akan terjadi kiamat tanggal sekian-sekian, maka itu hanya kebohongan semata, artinya innallaha 'indahu ilmus sa'ah memakai redaksi qoidah taqdim wa ta'hir, akhirnya pada Surat An-Nahl ayat 77 berikut:

وَلِلَّـهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا أَمْرُ السَّاعَةِ إِلَّا كَلَمْحِ الْبَصَرِ أَوْ هُوَ أَقْرَبُ ۚ إِنَّ اللَّـهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٧٧﴾

Sebagai penutup pembahasan ini, karena pembahasan yang bersifat metafisiqiyyah tidak bisa dirasionalkan secara mendalam karena, kajian kita hanya sebatas pada ikhtilaf mufassir dan makna yang paling dekat dengan temuan-temuan astronom sekarang ini bukan pada Nash al-Qur'an sendiri. Sehingga kita harus berjalan pada koridor aqidah ahlussunnah, tanpa harus memaksa untuk menggiring pemikiran kita perasionalisasian hal-hal yang menjadi rahasia Allah.

Penulis: al-Ustadz Qoimuddin Abdullah


Alamat Redaksi: Jl. Raya Raci No. 51 Bangil Pasuruan P.O. Box 08 Bangil Pasuruan Jatim Indonesia. Telp. 0343-745317/746532 Fax. 0343-741-200
e-mail redaksi_albashiroh@yahoo.co.id.